Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Back to Reff:
Panah asmara panah asmara panah asmara
Back to Reff:
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Panah asmara panah asmara panah asmara
Selasa, 05 Juli 2011
Ungu ft. Andien Saat Bahagia
saat bahagiaku duduk berdua denganmu
hanyalah bersamamu
Mungkin aku terlajur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Ku ingin engkau selalu
Reff:
‘tuk jadi milikku
Ku ingin engkau mampu
Ku ingin engkau selalu bisa
Temani diriku sampai akhir hayatmu
Meskipun itu hanya terucap
Dari mulutmu uuu…
Dari dirimu yang terlanjur mampu
Bahagiakan aku hingga ujung waktuku
Selalu…
Seribu jalanpun ku nanti
Bila berdua dengan dirimu
Melangkah bersamamu
Ku yakin tak ada satupun
Yang mampu merubah rasaku untukmu
Ku ingin engkau selalu
Back to Reff:
Mungkin aku terlajur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Ku ingin engkau selalu
Back to Reff:
hanyalah bersamamu
Mungkin aku terlajur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Ku ingin engkau selalu
Reff:
‘tuk jadi milikku
Ku ingin engkau mampu
Ku ingin engkau selalu bisa
Temani diriku sampai akhir hayatmu
Meskipun itu hanya terucap
Dari mulutmu uuu…
Dari dirimu yang terlanjur mampu
Bahagiakan aku hingga ujung waktuku
Selalu…
Seribu jalanpun ku nanti
Bila berdua dengan dirimu
Melangkah bersamamu
Ku yakin tak ada satupun
Yang mampu merubah rasaku untukmu
Ku ingin engkau selalu
Back to Reff:
Mungkin aku terlajur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Ku ingin engkau selalu
Back to Reff:
TTM?? NO !!
by : Irma C.Sihotang
Hemmmmm !!
Teman Tapi Mesra ternyata bukan hanya sekedar lagu (Ratu). Tidak mungkin kan pencipta lagu ini menciptakannya apabila tidak ada sangkut pautnya dengan kenyataan saat ini bahwa TTM menjadi sebuah trend dikalangan remaja termasuk saya (hhehe). TAPI itu dulu, sekarang saya penentangnya !!
Saya punya beberapa pengalaman tentang hubungan TTM …
• Juno (bukan nama sebenarnya) jatuh cinta kepadaku, tapi sayangnya aku sudah punya pacar. Pada dasarnya aku juga ada rasa sama Juno. Mungkin karena orangnya baik, pengertian, tampan, atau karena yang lain. Tetapi, karena aku sudah punya pacar dan aku tidak ingin memutuskannya sebab aku juga suka dia, dan aku lebih dahulu mengenalnya dari pada Juno. Otomatis aku tidak bisa jadian dengan Juno. Karena ini, akupun ambil jalan tengah. Aku dan Juno sepakat untuk ber-TTM saja. Kami tidak punya ikatan pacaran, tapi kami berhubungan layaknya sebagai orang pacaran (hadeh..). Aku menyadari akhir dari TTM ini adalah sebuah CINTA SEGITIGA. Dan akhir dari Cinta Segitiga ini adalah bubarnya hubungan. Aku kehilangan dua-duanya. Ini memang pantas aku dapatkan, karena secara tidak disadari aku telah menyakiti dan mempermainkan mereka. Dan patah hati pun menghampiri diriku (huahhh… hiks…hiks…).
TTM yang saya lakukan pada dasarnya sebuah perselingkuhan. Jadi ingat kakak saya pernah mengatakan “dasar kamu dek, kecil-kecildah belajar selingkuh. Gimana kalo udah gede?” .
Sebenarnya TTM bukan hanya dilakukan orang yang sudah punya pacar dan naksir orang lain, tetapi juga dilakukan orang yang sedang Boken Heart . Orang yang patah hati biasanya melakukan TTM hanya sebagai tempat pelariannya saja. Tidak kapok dengan pengalaman saya diatas, saya lagi-lagi menjalin hubungan TTM. Kali ini dasarnya karena saya patah hati.
• Setelah 1 bulan aku menjomblo, Aku bertemu dengan Robin (cinta pertamaku) teman SD ku dulu setelah sekian lama tidak bertemu dan berhubungan karena setelah lulusan SD Ia pindah bersama orang tuanya keluar kota. Setelah tukaran nomor hape, kami pun jadi sering SMSan, juga telponan. Sekian lama berhubungan dia pun menyatakan cinta kepadaku. Sudah lama aku menantikan momentum ini terjadi sebab aku juga mencintainya. Tetapi, karena trauma atas kegagalan masa lalu dalam berhubungan yang membuat ku larut dalam sakitnya patah hati akupun memutuskan untuk sementara kami ber-TTM saja dulu. Sepakat. Sampai akhirnya Ia memberitahuki bahwa Ia ingin mencari pacar saja dan meninggalkan aku, alasannya karena dia menganggap aku menggantungkan perasaannya dan hanya mempermainkannya. Aku pun kembali patah hati !! (menyedihkan ! hiks ) .
Sewaktu beres-beres kamar, aku menemukan buku yang judulnya “Broken heart…Ups! TTM…Uh!” karya Stefanus Rahoyo, ntah ini buku siapa. Tapi bukunya sangat menarik. Buku ini memuat beberapa alasan mengapa orang melakukan hubungan TTM..
Apa sajakah itu ??
Mari kita intip (hhehehe…)
1. Cermin pribadi orang yang tak mampu berkomitmen
Orang yang berkomitmen akan tegas mengatakan “ Teman ya teman, pacar ya pacar!”. Jadi orang yang tak mampu mengatakan dan melakukan itu adalah orang yang tak mampu berkomitmen.
2. Menggambarkan pribadi yang lemah
Karena pada dasarnya orang ber-TTM adalah orang yang takut akan kesendirian, takut kesepian, takut tidak mendapat perhatian khusus, takut tetek-bengek. Apa yang bisa kita katakan terhadap pribadi penakut semacam itu? LEMAH !! yapsss !!
3. Mempunyai watak hedois..
Apa itu hedois??? Hedois adalah orang yang memuja kenikmatan. Semboyan mereka adalah “ Remaja berfoya-foya, muda kaya raya, mati masuk surga” (aseekk beneerrrr)
Tapi itu tidak mungkin terjadi.
4. Mengelak dari tanggung jawab
Hanya berteman tetapi ingin bermesraan merupakan gambaran orang yang tidak berani bertanggung jawab. Mungkin memilih ber-TTM saja karena takut patah hati, padahal itu adalah sebuah resiko dari suatu hubungan. Jadi, orang yang tidak berani menanggung resiko adalah orang yang tidak bertanggung jawab.
5. Tidak dewasa
Orang dewasa biasanya telah memiliki sebuah prinsip dan berpikir jauh kedepan. Jadi, orang yang tidak mampu dan bersikap dewasalah yang dengan sukarela menjalin hubungan TTM.
6. Psikopatis
Psikopatis adalah gangguan kepribadian dimana penderita mempunyai sensor kepribadian yang lemah. Penderita seolah-olah tidak mengindahkan berbagai aturan dan tidak dapat menghayati penderitaan orang lain juga tidak dapat belajar dari pengalaman.
Begitulah kira-kira sepenggal isi dari buku setebal 67 halaman yang saya baca. Dari buku ini saya belajar banyak hal termasuk untuk tidak menjadi penganut TTM-isme (hahaha..).
Nah, saudara-saudara (ceilehh..) ayo teriakkan NO untuk TTM !!!
Cukuplah Teman Tapi Mesra hanya sebuah lagu !!
Chaiyya !!!
Upsss .. Chayoo !!
Hemmmmm !!
Teman Tapi Mesra ternyata bukan hanya sekedar lagu (Ratu). Tidak mungkin kan pencipta lagu ini menciptakannya apabila tidak ada sangkut pautnya dengan kenyataan saat ini bahwa TTM menjadi sebuah trend dikalangan remaja termasuk saya (hhehe). TAPI itu dulu, sekarang saya penentangnya !!
Saya punya beberapa pengalaman tentang hubungan TTM …
• Juno (bukan nama sebenarnya) jatuh cinta kepadaku, tapi sayangnya aku sudah punya pacar. Pada dasarnya aku juga ada rasa sama Juno. Mungkin karena orangnya baik, pengertian, tampan, atau karena yang lain. Tetapi, karena aku sudah punya pacar dan aku tidak ingin memutuskannya sebab aku juga suka dia, dan aku lebih dahulu mengenalnya dari pada Juno. Otomatis aku tidak bisa jadian dengan Juno. Karena ini, akupun ambil jalan tengah. Aku dan Juno sepakat untuk ber-TTM saja. Kami tidak punya ikatan pacaran, tapi kami berhubungan layaknya sebagai orang pacaran (hadeh..). Aku menyadari akhir dari TTM ini adalah sebuah CINTA SEGITIGA. Dan akhir dari Cinta Segitiga ini adalah bubarnya hubungan. Aku kehilangan dua-duanya. Ini memang pantas aku dapatkan, karena secara tidak disadari aku telah menyakiti dan mempermainkan mereka. Dan patah hati pun menghampiri diriku (huahhh… hiks…hiks…).
TTM yang saya lakukan pada dasarnya sebuah perselingkuhan. Jadi ingat kakak saya pernah mengatakan “dasar kamu dek, kecil-kecildah belajar selingkuh. Gimana kalo udah gede?” .
Sebenarnya TTM bukan hanya dilakukan orang yang sudah punya pacar dan naksir orang lain, tetapi juga dilakukan orang yang sedang Boken Heart . Orang yang patah hati biasanya melakukan TTM hanya sebagai tempat pelariannya saja. Tidak kapok dengan pengalaman saya diatas, saya lagi-lagi menjalin hubungan TTM. Kali ini dasarnya karena saya patah hati.
• Setelah 1 bulan aku menjomblo, Aku bertemu dengan Robin (cinta pertamaku) teman SD ku dulu setelah sekian lama tidak bertemu dan berhubungan karena setelah lulusan SD Ia pindah bersama orang tuanya keluar kota. Setelah tukaran nomor hape, kami pun jadi sering SMSan, juga telponan. Sekian lama berhubungan dia pun menyatakan cinta kepadaku. Sudah lama aku menantikan momentum ini terjadi sebab aku juga mencintainya. Tetapi, karena trauma atas kegagalan masa lalu dalam berhubungan yang membuat ku larut dalam sakitnya patah hati akupun memutuskan untuk sementara kami ber-TTM saja dulu. Sepakat. Sampai akhirnya Ia memberitahuki bahwa Ia ingin mencari pacar saja dan meninggalkan aku, alasannya karena dia menganggap aku menggantungkan perasaannya dan hanya mempermainkannya. Aku pun kembali patah hati !! (menyedihkan ! hiks ) .
Sewaktu beres-beres kamar, aku menemukan buku yang judulnya “Broken heart…Ups! TTM…Uh!” karya Stefanus Rahoyo, ntah ini buku siapa. Tapi bukunya sangat menarik. Buku ini memuat beberapa alasan mengapa orang melakukan hubungan TTM..
Apa sajakah itu ??
Mari kita intip (hhehehe…)
1. Cermin pribadi orang yang tak mampu berkomitmen
Orang yang berkomitmen akan tegas mengatakan “ Teman ya teman, pacar ya pacar!”. Jadi orang yang tak mampu mengatakan dan melakukan itu adalah orang yang tak mampu berkomitmen.
2. Menggambarkan pribadi yang lemah
Karena pada dasarnya orang ber-TTM adalah orang yang takut akan kesendirian, takut kesepian, takut tidak mendapat perhatian khusus, takut tetek-bengek. Apa yang bisa kita katakan terhadap pribadi penakut semacam itu? LEMAH !! yapsss !!
3. Mempunyai watak hedois..
Apa itu hedois??? Hedois adalah orang yang memuja kenikmatan. Semboyan mereka adalah “ Remaja berfoya-foya, muda kaya raya, mati masuk surga” (aseekk beneerrrr)
Tapi itu tidak mungkin terjadi.
4. Mengelak dari tanggung jawab
Hanya berteman tetapi ingin bermesraan merupakan gambaran orang yang tidak berani bertanggung jawab. Mungkin memilih ber-TTM saja karena takut patah hati, padahal itu adalah sebuah resiko dari suatu hubungan. Jadi, orang yang tidak berani menanggung resiko adalah orang yang tidak bertanggung jawab.
5. Tidak dewasa
Orang dewasa biasanya telah memiliki sebuah prinsip dan berpikir jauh kedepan. Jadi, orang yang tidak mampu dan bersikap dewasalah yang dengan sukarela menjalin hubungan TTM.
6. Psikopatis
Psikopatis adalah gangguan kepribadian dimana penderita mempunyai sensor kepribadian yang lemah. Penderita seolah-olah tidak mengindahkan berbagai aturan dan tidak dapat menghayati penderitaan orang lain juga tidak dapat belajar dari pengalaman.
Begitulah kira-kira sepenggal isi dari buku setebal 67 halaman yang saya baca. Dari buku ini saya belajar banyak hal termasuk untuk tidak menjadi penganut TTM-isme (hahaha..).
Nah, saudara-saudara (ceilehh..) ayo teriakkan NO untuk TTM !!!
Cukuplah Teman Tapi Mesra hanya sebuah lagu !!
Chaiyya !!!
Upsss .. Chayoo !!
Langganan:
Postingan (Atom)